Percetakan & Sablon, Cetak Undangan, Kartu Nama, Cetak Foto Media Kayu, Gantungan Kunci Bambu, Pin & Bros, Plakat, Sablon Mug, Sablon Kaos, Sablon Topi, Dll. WA : 0878 2019 7027 Email: pangrangoprint@gmail.com


2/17/2017

Cara Menulis atau Membuat Cerpen

 


 bagi anda yang hobi menulis tentu sangat mudah. Tapi bagi orang yang tidak hobi namun diharuskan menulis cerpen karena tugas sekolah pastinya sangat susah. Bingung menentukan apa yang mau ditulis bahkan yang lebih membingungkan adalah bagaimana cara menuliskannya supaya cerpen itu menarik dan enak untuk di baca. Berikut ini akan kita bahas mengenai cara menulis atau membuat cerpen. Namun sebelum memulai kenalilah terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan cerpen. Cerpen adalah cerita pendek yang terdiri dari alur, plot dan pesan. 

Umumnya cerpen tidak terlalu panjang sedikitnya memiliki 1000 kata atau 7000 karakter/huruf. Setelah anda mengerti apa yang di maksud dengan cerpen kita bisa menuju ke langkah selanjutnya sebagai berikut:
1. Menyiapkan ide cerita
2. Membuat judul cerita
3. Menulis paragraf pembuka
4. Membuat alur dan plot dari cerita tersebut
5. Membuat paragraf penutup
6. Mengoreksi ejaan, mengedit tulisan dan membaca ulang cerpen agar sesuai dengan yang diharapkan.

Cara Menulis atau Membuat Cerpen (Cerita Pendek) untuk pemula adalah dengan menyiapkan ide cerita yang sederhana. Bisa tentang keseharian, pengalaman pribadi atau keindahan alam, konflik keluarga dan percintaan. Banyak sekali ide yang bisa kita tuangkan. Dalam penulisan cerpen ini sebaiknya kita menggunakan gaya bahasa kita sendiri sehingga ada ciri dan kekhasan dari cerpen tersebut. Jangan pernah takut untuk memulai dan mencoba. Karena menulis adalah hal yang sangat menyenangkan. Kita bisa menceritakan apa saja dalam bentuk tulisan, tidak perlu memakai gaya bahasa puitis atau baku. Gaya bahasa sehari – hari juga bisa kita pakai sehingga cerpen kita terasa lebih hidup dan nyata.

Berikut ini anda bisa melihat contoh cerpennya :

KARENA AKU MENCINTAIMU
Enam tahun sudah kita bersahabat. Bukanlah waktu yang singkat untuk saling memahami satu sama lain. Kau paling tahu siapa aku begitu juga sebaliknya. Namun engkau semakin jauh berbeda sekarang, jarang ketemu dan susah di hubungi. Aku mencarimu ke sana ke mari Dion. Semua tempat tongkrongan kita sudah ku datangi namun kau tidak ada di sana. Di rumah mu apalagi. Dan sepertinya keluargamu pun tidak tahu atau….menutupinya dariku. Aah …aku tak mau berandai – andai. Tempat terakhir yang harus aku datangi adalah warung pak man. Tempat favorite kau dan aku saat sedang galau, karena suasananya cukup mendukung untuk menyendiri.  Aku bergegas menaiki motor ku dan menuju ke sana.  Dan betul saja, ku dapati Dion lagi duduk diam memandangi gelas di depannya. Aku memangilnya dengan lantang, Dioon….akhirnya kutemukan juga. Dion kaget dan sepertinya tidak mengharapkan kedatanganku. Hal yang tidak pernah di lakukan Dion sebelumnya dan aku bertanya – tanya. Memandang Dion yang lesu dan tanpa gairah membuatku semakin bingung. Aku bertanya lirih, Dion…kamu kenapa? Ada apa? Apa yang terjadi? Kenapa kau menghindar dariku? Dion menatapku dengan lembut. Tatapannya membuat ku semakin bertanya – Tanya. Ada apa dengan Dionku? Tidak lama kemudian Dion memegang tanganku dengan lembut dan berkata, Vera…sepertinya aku tidak bisa lagi menjadi sahabatmu. Aku terperangah dan amarahku naik. Apa maksud dari perkataanmu Dion? Aku salah apa ke kamu? Apakah aku tidak pantas menjadi sahabatmu? Dion kembali terdiam dan sepertinya susah sekali untuk bicara. Dia menghela nafas dan akhirnya berkata, aku tidak bisa lagi menjadi sahabatmu ver….karena aku mencintaimu.

Share:

Arsip Blog