MAKALAH
Atep R
Acep M
Asep R
Dikri M
Salman F
M. Yusuf
MTS AL – IKHLAS
PACET - CIANJUR
2015
2015
KATA
PENGANTAR
Laporan mengenai Hidroponik akirnya
selesai juga kami kerjakan. Dan hal itu tidak akan lepas dari izin Tuhan Yang
aha Esa. Kami sebagai peulis, mengucapkan puji syukur atas Kehadirat-nya, dan
semoga apa yang kami lakukan kali ini medapat ridho-Nya.
Materi yang kami peroleh untuk penyusunan laporan ini memang sedikit, dan kami sadari itu. Tapi alhamdulillah kami cukup tidak mengalami kesulitan. Karenanya kami terus berusaha untuk mencari materi yang dapat kami masukkan untuk memperlengkap laporan yang kami buat.
Kami sebagai penulis berharap, bahwa terciptanya laporan tentang pembuatan tempe ini, dapat memberikan manfaat banyak bagi pembaca.
Materi yang kami peroleh untuk penyusunan laporan ini memang sedikit, dan kami sadari itu. Tapi alhamdulillah kami cukup tidak mengalami kesulitan. Karenanya kami terus berusaha untuk mencari materi yang dapat kami masukkan untuk memperlengkap laporan yang kami buat.
Kami sebagai penulis berharap, bahwa terciptanya laporan tentang pembuatan tempe ini, dapat memberikan manfaat banyak bagi pembaca.
Pada akhirnya kepada guru kamilah,
kami menaruh harapan agar terus membibing kami. Dan kami sebagai manusia biasa,
pasti tisak lepas dari kekhilafan. Oleh karenanya, kami sangat megharapkan
saran dan kritik yang membagun dari guru pembibing dan rekan - rekan sejawat
agar kami dapat meningkatkan kwalitas laporan ini di masa mendatang.
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar………………………………………………………… i
Daftar Isi ………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian 2
B. Tehnik Hidroponik 4
C. Faktor Penting Hidroponik 5
D. Teknik Budidaya Sayur Hidroponik 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
Daftar Pustaka 11
Lampiran Gambar Hidroponik 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dunia sudah semakin canggih dengan teknologo-teknologi yang
sangat membantu manusia dalam beraktivitas, bahkan dari segi pemenuhan pangan.
Namun, hal yang masih selaras dengan perkembangan teknologi yaitu perkembangan
jumlah kelahiran manusia, sehilngga semakin berkurangnya lahan untuk pemenuhan
dalam segi penanaman bahan pangan, melainkan lahan sudah banyak diperuntukkan
lahan pemukiman, dan bahkan juga yang kita lihat deasa ini, yaitu pembukaan
lahan untuk menanam tanaman yang bukan bahan pangan pokok, melainkan hanya
untuk memperkaya diri.
Bagaimana kita sebagai manusia yang masih ingin memenuhi kebutuhan pangan menghadapi lahan tanam yang semakin berkurang?
Zaman yang serba modern ini bertanam
tak lagi harus menggunakan tanah. Berbagai metode bercocok tanam bisa digunakan
bagi yang ingin menekuninya. Salah satunya adalah bertanam secara hidroponik.
Hidroponik sendiri adalah suatu cara bertanam tanpa media tanah. Ketika
dihadapkan pada masalah yang di hadapi di dunia berkaitan dengan produksi
pangan, berkebun dengan sistem hidroponik (hydroponic system) menawarkan solusi
yang menjanjikan. Di negara-negara miskin di mana tanah atau iklim tidak ramah
terhadap pertanian, hidroponik menawarkan cara untuk menumbuhkan tanaman pangan
dengan mudah. Juga, di daerah dimana tanah telah kehilangan nutrisi atau tanah
subur sulit didapat, hidroponik dapat menjadi alternatif ideal untuk bercocok
tanam.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana kilas balik awal mula
Teknik Budidaya Hidroponik?
2.
Apa pengertian hidroponik serta
bagaimana penjelasannya?
3.
Apa sajakah Teknik Hidroponik yang
ada?
4.
Faktor-faktor apa yang perlu
diperhatikan dalam teknik budidaya hidroponik?
5.
Bagaimana prospek teknik budidaya
hidroponik ini didalam bisnis?
6.
Bagaimana teknik budidaya hidroponik
terhadap sayuran?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1.
Agar siswa mengetahui awal mula teknik
budidaya hidroponik.
2.
Agar siswa mengetahui pengertian
hidroponik serta penjelasan mengenai hidroponik.
3.
Agar siswa mengetahui macam-macam
teknik budiadaya hidroponik.
4.
Agar siswa mengetahui factor-faktor
yang perlu diperhatikan dalam teknik budidaya hidroponik.
5.
Agar siswa mengetahu prospek teknik
budidaya hidroponik.
6.
Agar siswa mengetahui penerapan
teknik budidaya hidroponik terhadapa sayuran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hidroponik
HIDROPONIK merupakan metode bercocok
tanam tanpa tanah. Bukan hanya dengan air sebagai media pertumbuhannya, seperti
makna leksikal dari kata hidro yang berarti air, tapi juga dapat menggunakan
media-media tanam selain tanah seperti kerikil, pasir, sabut kelapa, zat
silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, dan busa.
Mungkin, bagi sebagian besar orang tidak akan percaya di antara ratusan tomat yang dimakan tidak tumbuh di atas tanah melainkan di air. Seperti percobaan yang yang dilakukan salah satu bapak hidroponik, Dr.W.F.Gericke dari Universitas California pada tahun 1930-an. Latar belakang Gericke meneliti sistem hidroponik ini, karena ia melihat luas tanah di sekelilingnya terasa semakin menciut untuk ditumbuhi berbagai tanaman
Mungkin, bagi sebagian besar orang tidak akan percaya di antara ratusan tomat yang dimakan tidak tumbuh di atas tanah melainkan di air. Seperti percobaan yang yang dilakukan salah satu bapak hidroponik, Dr.W.F.Gericke dari Universitas California pada tahun 1930-an. Latar belakang Gericke meneliti sistem hidroponik ini, karena ia melihat luas tanah di sekelilingnya terasa semakin menciut untuk ditumbuhi berbagai tanaman
Hasil penelitiannya yang mudah dan
praktis ini pun cepat diketahui se-antero Amerika. Bahkan tentara-tentara
Amerika yang dinas di pulau-pulau gersang dan terisolasi pun ikut menumbuhkan
tanaman sayuran di ruang tertentu dengan menggunakan sistem hidroponik. Begitu
pula di Jepang, yang didirikan segera setelah Perang Dunia II berakhir untuk
persediaan makanan bagi tentara pendudukan Amerika.
Sejak saat itu, banyak dibuat unit
hidroponik yang berskala besar di Meksiko, Puerto Rico, Hawaii, Israel, Jepang,
India, dan Eropa. Dan lebih kompleks lagi, hidroponik dijadikan sebagai bisnis
besar dan diselenggarakan projek riset terhadapnya, juga banyak berdiri
perusahaan-perusahaan yang menaruh perhatian pada bidang bercocok tanam paling
logis di bumi dengan penduduk yang terus bertambah.
Menurut Nicholls (1986), semua ini
dimungkinkan dengan adanya hubungan yang baik antara tanaman dengan tempat
pertumbuhannya. Elemen dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah,
tapi cadangan makanan serta air yang terkandung dalam tanah yang terserap akar
dan juga dukungan yang diberikan tanah dan pertumbuhan. Dengan mengetahui ini
semua, di mana akar tanaman yang tumbuh di atas tanah menyerap air dan zat-zat
vital dari dalam tanah, yang berarti tanpa tanah pun, suatu tanaman dapat
tumbuh asalkan diberikan cukup air dan garam-garam zat makanan.
Manipulasi yang dapat dilakukan
selain perlakuan di atas adalah pengontrolan. Dengan perawatan rutin (sehari
hanya memakan waktu maksimal 20 menit), kita dapat menikmati bermacam
buah-buahan, sayur-sayuran, dan rempah-rempah tanaman obat.
Metode hidroponik “mengizinkan” orang-orang yang tinggal di rumah dengan halaman yang sempit dan juga siswa yang bertempat di tempat kos untuk menikmati buah dari tangan dingin di tempat sendiri. Karena, itu tadi, tidak perlu tanah! Keuntungan yang diperoleh pun cukup berlimpah. Pada bidang tanah yang sempit dapat ditumbuhi lebih banyak tanaman dari yang seharusnya. Lantas hasil tanaman buah dapat menjadi lebih masak dengan cepat dan lebih besar. Air dan pupuk dapat lebih awet karena dapat dipakai ulang. Nicholls (1986) menambahkan pula, hidroponik memungkinkan kita untuk mengatur tanaman lebih teliti dan menjamin hasil yang baik dan seragam.
Metode hidroponik “mengizinkan” orang-orang yang tinggal di rumah dengan halaman yang sempit dan juga siswa yang bertempat di tempat kos untuk menikmati buah dari tangan dingin di tempat sendiri. Karena, itu tadi, tidak perlu tanah! Keuntungan yang diperoleh pun cukup berlimpah. Pada bidang tanah yang sempit dapat ditumbuhi lebih banyak tanaman dari yang seharusnya. Lantas hasil tanaman buah dapat menjadi lebih masak dengan cepat dan lebih besar. Air dan pupuk dapat lebih awet karena dapat dipakai ulang. Nicholls (1986) menambahkan pula, hidroponik memungkinkan kita untuk mengatur tanaman lebih teliti dan menjamin hasil yang baik dan seragam.
SETELAH ribuan tahun manusia menetap
di muka bumi, dan seiring waktu yang terus berjalan, dunia makin kecil dengan
bertambahnya populasi bumi yang melaju cepat. Tidak dapat dibayangkan jika
Tuhan tidak memberi kita otak atau akal. Apa yang akan terjadi dengan dunia?
Tanah makin sedikit, banyak yang dirombak untuk dibangun rumah-rumah
masyarakat. Populasi tumbuhan pun semakin berkurang.
Di sisi lain, sekarang sedang
maraknya bioteknologi di berbagai bidang, salah satunya bidang pertanian.
Setelah melakukan berbagai penelitian, bioteknologi merupakan satu jalan menuju
kesejahteraan manusia mengingat lahan pertanian Asia yang semakin kecil. Adapun
tanaman-tanaman yang berhasil dimutasikan gennya (transgenik) adalah kapas,
jagung, buah-buahan yang memang menjadikan kualitasnya lebih baik, tahan hama
penyakit, dan hasilnya pun lebih banyak. Namun bioteknologi tidak semulus
kelihatannya, banyak pihak, terutama dari perkumpulan lingkungan hidup semacam
Greenpeace, percaya tanaman transgenik justru akan mengembangkan virus penyakit
yang lebih kebal.
Adanya bahaya hipotetik pada tanaman
kapas, dan seperti yang dikatakan Setyarini (2000), jagung transgenik akan
dimakan hewan unggas. Dalam rantai makanan, unggas tersebut akan dimakan
manusia. Yang sangat dikhawatirkan adalah dalam unggas tersebut terdapat
genetically modified organism (GMO) yang efeknya cukup riskan dalam tubuh
manusia.
Masalah lainnya adalah potensinya dalam mengganggu keseimbangan lingkungan antara lain serbuk sari jagung di alam dapat mengawini gulma-gulma liar, sehingga menghasilkan gulma unggul yang sulit dibasmi.
Masalah lainnya adalah potensinya dalam mengganggu keseimbangan lingkungan antara lain serbuk sari jagung di alam dapat mengawini gulma-gulma liar, sehingga menghasilkan gulma unggul yang sulit dibasmi.
Meskipun tanaman transgenik memiliki
kehebatan yang menakjubkan, berkualitas tinggi, kebal terhadap serangan hama
hingga petani tidak perlu menyemprot pestisida, serta meningkatkan swasembada
pangan tanaman, dan sebagainya, namun kita tetap harus mempertimbangkan
kemungkinan besar lain, yang tidak kalah penting hingga berpengaruh terhadap
keseimbangan alam dan kesehatan kita. Karena hal ini pun, sepertinya metode
hidroponik merupakan alternatif paling aman. Dan mungkin hidroponik ini tidak
akan menarik jika sistem tanah memiliki kualitas yang baik, konsisten, dan
semua penanaman cukup berinteraksi dengan tanah.
Tinggal dalam apartemen yang paling
kecil sekalipun tidak menutup kemungkinan kita dapat menanam bunga, buah, dan
sayur-sayuran. Untuk mencapainya dapat dilakukan dengan sistem hidroponik dalam
pot yang kecil-kecil. Intinya, saat ini bercocok tanam dengan hidroponik
menjadi alternatif paling realistis jika hidup di kota.
Jika kita sudah menaruh perhatian
untuk menumbuhkan tanaman dengan hidroponik, pengontrolan adalah hal yang
penting dilakukan. Komposisi pupuk, pemberian insektisida yang cukup (meskipun
tak perlu yang manjur, karena hama penyakit tanaman dari tanah tidak ada atau
sedikit saja di media bukan tanah), kesterilan media dan pengairan secara
teratur harus disorot. Namun pada hidroponik juga memiliki kelemahan, apalagi
jika mengabaikan sistem pengontrolan. Menanam di udara terbuka mendatangkan
persoalan baru yaitu kondisi cuaca yang selalu berubah.
2.2. Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik
(Pengertian dan Penjelasan Tanaman
Hidroponik) – Hidroponik (latin; hydro = air; ponos= kerja) adalah suatu metode
bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan
larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara
seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batubata, serbuk kayu, dan
lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Tanaman hidroponik bisa
dilakukansecara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara
besar-besarandengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan tanaman dengan sistim
hidroponik ini antara lain:
· Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau
obat hama yang dapat merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman
biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
· Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan
media tanah danjuga tidak membutuhkan tempat yang luas.
· Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan
pertumbuhannya
· Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak
perlu dilakukansetiap hari sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu
tertampung didalam wadah yang dipakai
· Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar
karena terbebasdari kotoran dan hama
· Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari,
tidakmembutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat
· Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman
dapat terjaga
· Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman
· Tidak perlu banyak tenaga kerja
· Lingkungan kerja lebih bersih
· Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan
oleh bakteri, kulatdan cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah
· Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang
berbatu
· Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim
Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkanstrowbery, dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaum vegan/vegetarianyang sangat memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat pembunuhanmakhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan usaha penghijauan.
Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkanstrowbery, dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaum vegan/vegetarianyang sangat memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat pembunuhanmakhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan usaha penghijauan.
2.3
Teknik Hidroponik
Terdapat dua teknik utama dalam cara
bercocok tanam hidroponik. Yang pertama menggunakan larutan dan satunya
menggunakan media. Metode yang menggunakan larutan tidak membutuhkan media
keras untuk pertumbuhan akar, hanya cukup dengan larutan mineral bernutrisi.
Contoh cara dalam teknik larutan yang umum dipakai adalah teknik larutan statis
dan teknik larutan alir. Sedangkan untuk teknik media adalah tergantung dari
jenis media yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir,
pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Terlepas dari teknik yang diterapkan, kebanyakan tempat talangan hidroponikterbuat dari plastik, tapi bahan lain juga bisa dipakai termasuk bak beton, kaca, baja, kayu dan bahan solid lainnya. Tempat penampungan harus dijauhkan daricahaya guna mencegah pertumbuhan lumur di dalam air bernutrisi yang telah diisi.
Berikut uraian beberapa teknik hidroponik yang sering dipakai.
1.
Teknik
Larutan Statis
Teknik ini telah lama dikenal, yaitu
sejak pertengahan abad ke-15 olehbangsa Aztec. Dalam teknik ini, tanaman
disemai pada media tertentu bisa berupaember plastik, baskom, bak semen, atau
tangki. Larutan biasanya dialirkansecara pelan-pelan atau tidak perlu
dialirkan. Jika tidak dialirkan, makaketinggian larutan dijaga serendah mungkin
sehingga akar tanaman berada di ataslarutan, dan dengan demikian tanaman akan
cukup memperoleh oksigen. Terdapatlubang untuk setiap tanaman.
Tempat bak bisa disesuaikan dengan
pertumbuhantanaman. Bak yang tembus pandang bisa ditutup dengan aluminium foil,
kertaspembungkus makanan, plastik hitam atau bahan lainnya untuk menghindari
cahayasehingga dapat menghindari tumbuhnya lumur di dalam bak. Untuk
menghasilkangelembung oksigen dalam larutan, bisa menggunakan pompa akuarium.
Larutan bisadiganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila
larutan turun dibawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air atau
larutanbernurtrisi yang baru.
2. Teknik Larutan Alir
Ini adalah suatu cara bertanam
hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkanterus menerus larutan nutrisi dari
tangki besar melewati akar tanaman. Teknikini lebih mudah untuk pengaturan
karena suhu dan larutan bernutrisi dapatdiatur dari tangki besar yang bisa
dipakai untuk ribuan tanaman. Salah satuteknik yang banyak dipakai dalam cara
Teknik Larutan Alir ini adalah tekniklapisan nutrisi (nutrient film technique)
atau dikenal sebagai NFT, teknik inimenggunakan parit buatan yang terbuat dari
lempengan logam tipis anti karat, dantanaman disemai di parit tersebut.
Di sekitar saluran parit tersebut
dialirkanair mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan
tipisyang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air
yangsangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan
lapisannutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.
3. Teknik Agregat Media
Teknik ini menggunakan media tanam
berupa kerikil, pasir, arang sekam, batubata, dan media lainnya yang
disetrilkan terlebih dahulu sebelum dipergunakanuntuk mencegah adanya bakteri
di media. Pemberian nutrisi dilakukan denganteknik mengairi media tersebut
dengan pipa dari air larutan bernutrisi yangditampung dalam tangki atau tong
besar.
2.4 Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan
Larutan Nutrisi, harus memperhatikan
jumlah dan unsur pH yang sesuai. UnsurpH berkisar 5,5 hingga 7,5. Larutan
nutrisi ini mengandung konsentrasi N, P, K,Ca, Mg, S, dalam jumlah yang besar,
sedangkan unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, danCl dalam jumlah yang kecil. Larutan
hara dibuat dengan cara melarutkan garam-garampupuk dalam air. Berbagai garam
jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara,pilihan biasanya atas harga dan
kelarutan garam pupuk tersebut.Media Tanam, antara lain terdiri dari batu bata,
pasir, kerikil, arangsekam, spons, batu apung, dll.
Air, harus diperhatikan kualitas air yang
dipergunakan, tingkat salinitastidak melebihi 2500 ppm dan nilai EC tidak lebih
dari 6,0 mmhos/cm. Air tidakboleh mengandung terlalu banyak unsur logal berat.
Oksigen, memegang peranan penting dalam
hidroponik. Kekurangan oksigen akanmenyebabkan dinding sel sulit untuk
ditembus, sehingga tanaman akan kekuranganair. Dengan demikian tanaman akan
cepat layu karena larutan tidak mengandungoksigen. Pemberian oksigen ke dalam
larutan dapat melalui gelembung udaraseperti pompa air gelembung yang dipakai
akuarium, penggantian larutan nutrisisecara rutin, membersihkan atau mencabut
akar tanaman yang terlalu panjang, danmemberikan lubang ventilasi pada tempat
penanaman.
2.5 Prospek Usaha Tanaman Hidroponik
2.5 Prospek Usaha Tanaman Hidroponik
Berbicara
tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa Bp.Bob Sadino
yang dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan sistimbercocok
tanam sayur hidroponik di Indonesia. Sayuran hidroponik mulaidiperkenalkan oleh
Bob Sadino di supermarket KemChick pada sekitar tahun 90-an.Sekarang, sayur
hydroponik dapat dibeli di beberapa supermarket terkenal. Hargasayur hidroponik
dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada hargasayur biasa di pasar
tradisional. Namun, karena sayuran hidroponik terbebasdari pemakaian pestisida,
proses tanam hingga panen yang berhigenitas tinggi, lebihsegar, dan packaging
yang lebih baik, sehingga sayuran hidroponik yang dijualdi beberapa supermarket
selalu cepat terjual habis.
Dengan
semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan vegan/vegetarian dalam
mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya permintaan sayuran dan
buah-buahan yang berasal dari proses yang ramah lingkungan akan menjadi
permintaan utama dalam daftar konsumsi mereka.
Karena
terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran jenishidroponik
ini sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baikuntuk digeluti
oleh para pengusaha dalam skala yang besar, termasuk peluangekspor ke pasar
negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi, seperti Singapura dan
Malaysia.
Dari beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanaman hidroponik secara komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100 m2sekitar Rp 150 juta untuk pembuatan bak tanaman, bak penampung air, pipasaluran air, media , cairan larutan, dan bibit tanaman. Pengembalian investasinya sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per tahun. Suatu peluang usaha yang pantas untuk digeluti.
Dari beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanaman hidroponik secara komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100 m2sekitar Rp 150 juta untuk pembuatan bak tanaman, bak penampung air, pipasaluran air, media , cairan larutan, dan bibit tanaman. Pengembalian investasinya sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per tahun. Suatu peluang usaha yang pantas untuk digeluti.
2.6. Teknik Budidaya Sayuran secara Hidroponik
A.
Media
Media hidroponik yang baik memiliki
pH yang netral atau antara 5.5 -6.5. Selain itu media harus porous dan dapat
mempertahankan kelembaban. Media yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua
berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman :
• Media untuk persemaian atau pembibitan
• Media untuk persemaian atau pembibitan
Untuk persemaian dapat digunkan
media berupa pasir halus, arang sekam atau rockwool. Pasir halus sering
digunakan karena mudah diperoleh dan harganya murah, namun kurang dapat menahan
air dan tidak terdapat nutrisi di dalamnya. Media yang biasa digunakan adalah
campuran arang sekam dan serbuk gergaji atau serbuk sabut kelapa.
• Media untuk tanaman dewasa
Media untuk tanaman dewasa hampir
sama dengan media semai, yaitu pasir agak kasar, arang sekam, rockwool dan
lain-lain. Media yang ideal adalah arang sekam. Keuntungannya adalah kebersihan
dan sterilitas media lebih terjamin bebas dari kotoran maupun organisme yang
dapat mengganggu seperti cacing, kutu dan sebagainya yang dapt hidup dalam
pasir. Media arang sekam bersifat lebih ringan namun lebih mudah hancur,
penggunaannya hanya dapat untuk dua kali pemakaian. Arang sekam dapat dibeli di
toko-toko pertanian atau membuat sendiri.
B.
Benih
Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng dari keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan komoditas yang akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya. Contoh sayuran eksklusif yang mempunyai nilai jual di atas rat-rata adalah tomat Recento, ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon dan lain-lain.
Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng dari keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan komoditas yang akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya. Contoh sayuran eksklusif yang mempunyai nilai jual di atas rat-rata adalah tomat Recento, ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon dan lain-lain.
C.
Peralatan
Budidaya Hidroponik
Peralatan yang diperlukan adalah :
Wadah semai, bisa menggunakan pot
plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan semai, atau kotak kayu.
Wadah tanaman dewasa, umumnya
digunakan polybag berukuran 30-40 cm dengan lobang secukupnya untuk mengalirkan
kelebihan air saat penyiraman.
- Kertas tissu/koran basah untuk
menjaga kelembaban
- Ayakan pasir untuk mengayak media
semai
- Handsprayer untuk penyiraman
- Centong pengaduk media
- Pinset untuk mengambil bibit dari
wadah semai
- Polybag ukuran 5 kg untuk
penanaman transplant
- Benang rami (seperti yang sering
digunakan tukang bangunan) untuk mengikat tanaman
- Ember penyiram
D. Pelaksanaan
• Persiapan media semai
Sebelum melakukan persemaian,
sempuran media semai diaduk dahulu secara merata.
• Persemaian tanaman
• Persemaian benih besar
Untuk benih yang berukuran besar
seperti benih melon dan ketimun, sebaiknya dilakukan perendaman di dala air
hangat kuku selama 2-3 jam dan langsung ditanamkan dalam wadah semai yang
berisi media dan telah disiram dengan air. Benih diletakkan dengan pinset secara
horisontal 4-5 mm dibawah permukaan media. Transplanting bibit dari wadah semai
ke wadah yang lebih besar dapat dilakukan ketika tinggi bibit sekitar 12-15 cm
(28-30 hari setelah semai).
• Persemaian benih kecil
Untuk benih berukuran kecil seperti
tomat, cabai, terong dan sebagainya cara persemaiannya berbeda dengan benih
besar. Pertama siapkan wadah semai dengan media setebal 5-7 cm. Di tempat
terpisah tuangkan benih yang dicampurkan dengan pasir kering steril secukupnya
dan diaduk merata. Benih yang telah tercampur dengan pasir ditebarkan di atas
permukaan media semai secara merata, kemudian ditutup dengan media semai
tipis-tipis (3-5 mm). Setelah itu permukaan wadah semai ditutup dengan kertas
tisu yang telah dibasahi dengan handsprayer kemudian simpan di tempat gelap dan
aman.Wadah semai sebaiknya dikenakan sinar matahari tip pagi selama 1-2 jam
agar perkecambahan tumbuh dengan baik dan sehat. Setelah benih mulai
berkecambah, kertas tisu dibuang.
Setelah bibit mencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke dalam pot/polybag pembibitan.
Setelah bibit mencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke dalam pot/polybag pembibitan.
• Perlakuan semai
Bibit kecil yang telah berkecambah
di dalam wadah semai perlu disirami dengan air biasa. Penyiraman jangan
berlebih, karena dapat menyebabkan serangan penyakit busuk.
• Pembibitan
Setalah bibit berumur 15-17 hari
(bibit yang berasal dari benih kecil) perlu dipindahkan dari wadah semai ke
pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh dengan baik. Caranya adalah dengan
mencabut kecambah di wadah semai (umur 3-4 minggu setelah semai) secara
hati-hati dengan tangan agar akar tidak rusak kemudian tanam pada lubang tanam
yang telah dibuat pada pot/polybag pembibitan.
• Transplanting/pindah tanam
Sebelum dilakukan pindah tanam,
perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu dengan mengisikan media tanam ke
polybag. Sebaiknya pengisian dilakukan di dekat lokasi penanaman di dalam green
house agar sterilitas media tetap terjaga.
Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap dilakukan. Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara perlahan-lahan dan menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit dijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah). Jika pada pembibitan digunakan polybag, maka cara transplanting bisa dilakukan dengan memotong/menggunting dasar polybag secara horisontal.
• Penyiraman
Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap dilakukan. Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara perlahan-lahan dan menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit dijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah). Jika pada pembibitan digunakan polybag, maka cara transplanting bisa dilakukan dengan memotong/menggunting dasar polybag secara horisontal.
• Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara kontinu,
dengan indikator apabila media tumbuh dipegang dengan tangan terasa kering.
Meida tanam hidroponik bersifat kering sehingga penyiraman tanaman jangan
sampai terlambat. Jenis dan cara penyiraman adalah sebagai berikut:
- Penyiraman manual
- Penyiraman manual
Penyiraman dilakukan dengan
handsprayer, gembor/emprat atau gayung. Cara penyiramannya adalah sebagai
berikut :
Pada masa persemaian
·
Cara penyiraman untuk benih
berukuran kecil cukup dengan handsprayer 4-5 kali sehari untuk menjaga
kelembaban media. Untuk benih berukuran besar digunakan gembor/emprat berlubang
halus atau tree sprayer.
·
Pada masa pembibitan
Penyiraman
dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak 5-6 kali sehari dan ditambahkan
larutan encer hara.
·
Pada masa pertumbuhan dan produksi
Penyiraman dilakukan dengan memeberikan 1.5-2.5 l larutan encer hara setiap harinya.
Penyiraman dilakukan dengan memeberikan 1.5-2.5 l larutan encer hara setiap harinya.
·
Penyiraman otomatis
Penyiraman
dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip Irrigation System,
yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes . Sumber tenaga berasal dari
pompa.
·
Perawatan Tanaman.
Perawatan
tanaman yang perlu dilakukan antara lain adalah :
-
Pemangkasan
-
Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas air,
atau cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Misal pada tomat recento hanya
dipelihara satu batang utama untuk produksi.
- Pengikatan
- Pengikatan
-
Tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang agar
dapat berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur. Penopang
tersebut diberikan dengan cara mengikat tanaman dengan tali (benang rami).
- Penjarangan bunga (pada sayuran buah)
- Penjarangan bunga (pada sayuran buah)
-
Penjarangan bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan buah sama besar. Namun hasil
penelitian penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tidak menunjukkan hasil yang
berbeda dengan perlakuan tanpa penjarangan bunga.
- Pengendalian hama dan penyakit
- Pengendalian hama dan penyakit
-
Pengendalian dapat dilakukan baik secara manual maupun dengan pestisida.
·
Panen dan Pasca panen
Pemanenan
Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil panen agar diperoleh mutu yang baik, misalnya dengan menggunakan alat bantu pisau atau gunting panen. Cara panen yang benar dan hati-hati akan mencegah kerusakan tanaman yang dapat mengganggu produksi berikutnya.
Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya dan tergantung dari pasar. Makin besar buah belum tentu makin mahal/laku, malah termasuk kriteria buah afkir sehingga waktu panen yang tepat dan pengawasan pada proses produksi perlu diperhatikan.
Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil panen agar diperoleh mutu yang baik, misalnya dengan menggunakan alat bantu pisau atau gunting panen. Cara panen yang benar dan hati-hati akan mencegah kerusakan tanaman yang dapat mengganggu produksi berikutnya.
Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya dan tergantung dari pasar. Makin besar buah belum tentu makin mahal/laku, malah termasuk kriteria buah afkir sehingga waktu panen yang tepat dan pengawasan pada proses produksi perlu diperhatikan.
• Penanganan pasca panen
Pemasaran
produk hasil budidaya hidroponik sangat dipengaruhi oleh perlakuan pasca panen.
Standar harga penjualan produksi tergantung dari menarik atau tidaknya produk
yang dihasilkan, terutama dilihat dari penampilan produk (bentuk, warna, dan
ukuran). Perlakuan pasca panen sangat penting karena kualitas produk tidak
semata-mata dari hasil produksi saja, melainkan sangat tegantung dan ditentukan
oleh penanganan pasca panen, kemasan, sistem penyusunan, metode pengangkutam
maupun selektivitas produk. Kerusakan produk dapat dikurangai dengan penanganan
pasca panen yang tepat sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah pada
produk yang dijual.
BAB
III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Hidroponik adalah suatu metode
bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan
larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara
seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batubata, serbuk kayu, dan
lain-lain sebagai pengganti media tanah. Terdapat dua teknik utama dalam cara
bercocok tanam hidroponik. Yang pertama menggunakan larutan dan satunya
menggunakan media.
Beberapa Faktor Penting yang Harus
Diperhatikan larutan nutrisi, media, dan oksigen. Prospek usaha dengan
menggunakan teknik budidaya hidroponik ini sangat bagus sekali, jika teknik
yang dijalankan sesuai dan benar, karena semakin tingginya permintaan sayuran
yang berkualitas tinggi di kalangan kita saat ini.
3.2
Saran
a.
Penulis menyarankan kepada pembaca,
bahwa teknik budidaya secara hidroponik ini sangat bagus jika diterapkan dalam
penanaman tanaman, karena bisa kita lakukan dimanapun.
b.
Penulis menyarankan, pembaca jangan
memandang mahal dahulu, karena hasil yang didapatkan bisa mencapai 5 kali lipat
dari modal yang ditanamkan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Hidroponik
http://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/21/hidroponik/
http://ayobertani.wordpress.com/2009/04/17/teknik-budidaya-sayuran-secara-hidroponik/
http://www.g-excess.com/4457/pengertian-dan-penjelasan-tanaman-hidroponik/
http://sumansutra.wordpress.com/tanaman-hidroponik/
http://agrotek.utm.ac.id/component/content/article/46-berita-terkini/130-teknik-budidaya-sayuran-secara-hidroponik.html
http://blog.ub.ac.id/mauidzotuss/2011/12/04/tanaman-hodroponik/
http://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/21/hidroponik/
http://ayobertani.wordpress.com/2009/04/17/teknik-budidaya-sayuran-secara-hidroponik/
http://www.g-excess.com/4457/pengertian-dan-penjelasan-tanaman-hidroponik/
http://sumansutra.wordpress.com/tanaman-hidroponik/
http://agrotek.utm.ac.id/component/content/article/46-berita-terkini/130-teknik-budidaya-sayuran-secara-hidroponik.html
http://blog.ub.ac.id/mauidzotuss/2011/12/04/tanaman-hodroponik/