“STANDART PELAYANAN
PADA SIGNATURES RESTAURANT”
Disusun Oleh :
Irwan Permadi
N I M : 9982580393
SMK NEGERI 1 PACET
Jl. Hanjawar Pacet Ds.Cibodas Kec.Pacet Kab.Cianjur 43253
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah
dan rahmatNYA jualah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu.
Penulisan makalah ini merupakan sarana pengambilan
nilai mid Semester II Diploma III Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo
Yogyakarta. Ada pun judul dari makalah ini adalah “STANDART
PELAYANAN pada THE SIGNATURES RESTAURANT” pada kesempatan kali ini dengan tulus hati kami mengucapkan
terimakasih yang sebesar–besarnya kepada :
1.
Bapak. Suhendroyono SH,MM.
selaku Ketua STiPRAM Yogyakarta.
2.
Bapak. Syawal Sudiro SE,MM,M.Par.
selaku Dosen mata kuliah F&B S ervice.
3.
Seluruh rekan - rekan sesama jurusan
D III STiPRAM yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan ini.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan
ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Untuk itu dengan senang hati dan
berbesar hati kami sebagai penulis menerima semua kritik dan saran yang
sifatnya membangun dan member semangat demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya kami sebagai penulis berharap laporan ini bermanfaat bagi kami sebagai
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
Halaman
judul
...........................................................................................................................
i
Kata
pengantar
.........................................................................................................................
ii
Daftar
isi
..................................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
..............................................................................................................1
B. Visi & Misi Restaurant
.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Restaurant
.......................................................................................................
3
B. Fasilitas & Klasifikasi
Restaurant
................................................................................
5
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Restaurant..........................................................................
7
D. Standart, Pelaksanaan
Dan Permasalahan Pelayanan..................................................
12
BAB III PENUTUP
Lampiran – Lampiran .................................................................................................
19
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini perkembangan
sektor jasa semakin meningkat, kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi
tidak kalah dibandingkan dengan sektor lainnya. Oleh karena itu tingkat
kualitas sistem pelayanan industri jasa harus selalu ditingkatkan karena
merupakan keunggulan kompetitif. Cara yang dapat ditempuh adalah dengan
berusaha untuk mengetahui dan memahami ekspektasi dan persepsi pelanggan
terhadap sistem pelayanan yang diberikan. Dengan demikian, pihak penyedia jasa
dapat memperbaiki sistem pelayanannya, dan berdasarkan pengetahuan tentang
karakteristik pelanggan, maka dapat dirancang dan dikembangkan sistem pelayanan
yang lebih baik. Salah satu industri jasa yang perkembangannya cukup besar
adalah industri restoran.
Di negara maju seperti
Amerika Serikat, bisnis restoran merupakan bisnis ketiga terbesar. Sejumlah
trend sosial dan ekonomi semakin memacu perkembangan restoran, seperti semakin
banyaknya wanita yang bekerja, dan perubahan gaya hidup. Trend sosial tersebut
juga merambah ke negara-negara berkembang seperti Indonesia. Dalam tugas ini,
dimulai dengan usaha untuk mengetahui preferensi/ekspektasi dan persepsi
pelanggan terhadap atribut-atribut desain sistem pelayanan restoran. Dan dapat
diketahui adanya kesenjangan antara ekspektasi pelanggan dengan persepsi yang
diterima pelanggan. Kemudian dari perhitungan tingkat kepentingan dan uji signifikansi
antara nilai preferensi dan persepsi, atribut kualitas makanan terpilih untuk
memasuki tahap desain yang lebih detil. Atribut kebersihan ruangan dan
perabotan juga memasuki tahap desain yang lebih detil karena kedua atribut ini
juga memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan mendukung atribut kualitas
makanan.
Berdasarkan alasan tersebut, SIGNATURES RESTAURANT Jakarta hadir Dengan
metode QFD (Quality Function Deployment), maka karakteristik teknis, proses,
subproses dan spesifikasi fungsi yang diperlukan dalam sistem pelayanan
restoran dapat diketahui. Untuk menghasilkan makanan berkualitas, pihak
restoran harus memiliki prosedur yang baik mulai dari proses pemesanan,
penerimaan dan penyimpanan, persiapan, pengolahan dan penyajian. Dengan
penerapan prosedur yang baik seperti dalam tugas makalah ini, diharapkan sistem
pelayanan restoran ini dapat memenuhi ekspektasi pelanggan.
B. Visi dan Misi
Visi Restauran
Menjadikan Restoran sebagai Tempat
dan Rasa untuk dikenang bagi para Pelanggan, dengan memberikan pelayanan yang
terbaik, produk yang berkualitas serta tempat dan atmosfir yang nyaman,
sehingga menjadikan Restoran sebagai pilihan utama.
Misi Perusahaan
·
Kami
berkomitmen untuk membentuk tim yang solid yang dapat melayani secara
professional serta mempunyai etika bisnis yang baik.
·
Menjaga
standarisasi dalam menyediakan makanan dan minuman yang segar, sehat, lezat,
bervariatif dan higenis d engan harga yang bersaing.
·
Menciptakan
atmosfer yang natural dan relax dengan fasilitas-fasilitas yang menunjang demi
meningkatkan kenyamanan pelangan.
·
Kami
berkeyakinan bahwa kepuasan pelangan, adalah kunci untuk
keberhasilan Restoran dalam memperoleh keuntungan, mempertahankan keberadaan
dan mencapai pertumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Restaurant
Industri jasa perhotelan yang juga dinamakan hospitality industri dengan
menjual jasa keramah-tamahan yang terdiri dari akomodasi, food and beverage
service.Maju mundurnya usaha perhotelan ditentukan oleh kedua unsur tersebut.
Bahkan sebuah perusahaan perhotelan dapat dikatakan berhasil bila
dalam mencapai tujuan pendapatan yang didapat dari food service lebih besar
dari penjualan kamar.
Salah satu sarana untuk melaksanakan food service industry
adalah restoran. Dalam hal ini restoran yang ada dalam suatu hotel
bukan hanya untuk memenuhi tamu-tamu hotel, tetapi juga menerima tamu-tamu dari
luar hotel yang tidak ada kaitannya dengan akomodasi yang tersedia. Dalam
penulisan ini penulis menitik beratkan pada pelayanan yang diberikan oleh
sebuah restoran mengenai ruang lingkup dan permasalahan.
Restoran juga merupakan yang berdiri sendiri dimana sekarang ini banyak
ditemukan berbagai macam restoran, se perti rumah makan, cafetaria
dan lain-lain. Ciri pelayanan disesuaikan dengan jenis
restoran, sedang-kan harga harus bersaing, maka disini peranan sebuah restoran
semakin sangat penting dan saling berlomba untuk meningkatkan mutu makanan
serta pelayanan dengan sebaik-baiknya dengan harapan dapat meraih tamu
sebanyak-banyaknya.
Untuk mencapai hal tersebut pelayanan yang diberikan harus benar-benar
diperhatikan mulai dari persiapan kerja sampai pada penyajiannya kepada tamu
selain didukung oleh aspek aspek lain, seperti penampilan fisik restoran,
penampilan menu, kebersiahn makanan dan peralatannya, untuk melengkapi
penyajian pelayanan dalam menjual hasil pengelohan di restoran yang diperlukan
pramusaji yang dapat memberikan pelayanan yang baik kepada tamunya.mengingat
pelayanan yang diberikan kepada tamu adalah kunci utama keberhasilan
operasional restoran disamping aspek-aspek
lainnya.
Restoran secara umum dapat didefinisikan sebagai ruang atau tempat yang
diorganisir secara komersial untuk menyelenggarakan pelayanan berupa makan dan
minum yang tersedia di dalamnya, maka restoran dalam sebuah perusahaan hotel
merupakan sarana penjualan dan penyajian makanan dan minuman dalam sebuah
hotel.
Restoran yang dioperasikan di masing-masing hotel tidak selalu sama, baik dari
segi jumlah maupun jenisnya. Hal ini tergantung dari besar kecilnya hotel yang
didirikan, kemampuan perusahaan serta persyaratan-persyaratan yang dikeluarkan
oleh pemerintah, keberhasilan restoran dapat dilihat bila restoran tersebut
telah memenuhi aspek-aspek utama yang dapat menentukan keberhasilan operasional
suatu restoran. Adapun aspek yang dimaksud adalah G.Factor yang terdiri atas:
1.
G-1 : Good Food.
Makanan yang disajikan kepada tamu dalam keadaan fresh dan sistem pengelolaan
yang baik, penyimpanan bahan baik, peralatan dan pelengkapan berkualitas tinggi
dan higienis, cita rasa makanan baik dan sesuai dengan lidah pemesananya.
2.
G-2 : Good Location
& Parking Fasilities
Lokasi restoran harus stretegis, dimana faktor mengenai lokasi ini dijadikan
pedoman bila mendirikan usaha restoran. Namun untuk restoran yang dibuka
sebagai fasilitas, kerena itu hotel juga tidak dapat mengabikan faktor-faktor
ini, begitu keamanan kenderaan yang diparkir di luar hotel. Oleh sebab
itu harus mudah terlihat, mudah dijumpai, memeliki daya tarik dengan
pemilihan warna atau ornamen khusus serta tidak berada pada lokasi yang jauh.
3.
G-3 : Good Atmosphere.
Suasana yang nyaman dan men
yenangkan perlu diciptakan melalui penampilan
interior dan eksterior yang seimbangan serta dekorasi yang digunakan, pemelihan
warna dan fasilitas yang lengkap, seperti toilet, kursi dan meja yang
berkualitas baik, table set-up yang lengkap dan sebagainya.
4.
G.-4 Good Reputation
Restoran harus memiliki reputasi yang baik yang meliputi pelayanan,
pengelolaan, prestasi dan lain-ain, sehinga menjadi buah bibir masyarakat /
tamu.
5.
G - 5 : Good Pleasant
& Courteous Service.
Tata saji dilakukan dengan begitu mengesankan, menyenangkan serta memuaskan
pramusaji dapat memberikan sugesti bagi tamu mereka yang kurang memahami
keinginannya dan menyajikan makanan dengan tata saji yang berkualitas, sopan
dan ramah. Melalui faktor Good tersebut diharapkan tujuan yang ingin dicapai di
dalam pengelolaan suatu restoran yakni mendapatkan keuntungan dan memberikan
kepuasan bagi para tamu dapat tercapai. Kemampuan karyawan untuk
memberikan pelayanan yang bermutu dan memuaskan tamu dapat digunakan untuk
mengangkat citra dan mempertinggi reputasi hotel disamping kelengkapan
fasilitasnya.
B. Fasilitas dan
Klasifikasi Restaurant
a. Fasilitas
Pada dasarnya peralatan-peralatan yang digunakan pada setiap restoran baik yang
berada diluar maupun dalam hotel adalah sama. Dalam sebuah restoran harus
tersedia perlengkapan dan peralatan dalam jumlah yang memadai yang akan
menunjang kelancaran operasional di restoran, serta mempunyai mutu dan
penampilan yang baik karena citra restoran dapat dibangun melalui kualitas
perlengkapan dan peralatan yang disediakan. Dari jumlah peralatan yang begitu
banyak dijumpai di restoran, dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berikut:
1. Perlengkapan Restoran
Perlengkapan yang mutlak yang harus disediakan adalah :
·
Meja dengan berbagai
ukuran dan bentuk yang bervariasi
·
Kursi yang disesuaikan
dengan jenis restoran
·
Side stand/board adalah
perlengkapan yang berbentuk meja atau lemari/ rak,sebagai alat bantu pel ayanan
yaitu tempat penyimpanan pelayanan dan bumbu-bumbu.Memiliki kotak atau laci dan
dikelompokkan menurut jenisnya.
·
Dispencer counter berupa
sebuah meja panjang yang biasanya diletakkan ditempat yang strategis di sudut
ruangan restoran.Fungsinya juga sebagai tempat meletakkan sementara makanan
yang baru diterima dari dapur atau meletakkan peralatan kotor sebelum dikirim
ke dishwashing area.
·
Gueridon adalah kereta
dorong untuk membawa makanan dalam jumlah yang banyak,juga untuk keperluan
clear-up peralatan dari meja tamu.
2. Perlengkapan Meja
Makan (Table Accessories)
Yang termasuk perlengkapan meja makan ini adalah salt and pepper shaker,
ashtray,flower vase, table number, creamer/milk jug, napkin, sugar bowl dan
sugar spoon,tootholder, candle holder, jam dish and spoon.
3. Peralatan Makan
(Equipment)
Peralatan makan yang dipergunakan pada bagian restoran cukup banyak
jenisnnya sehingga dapat digolongkan menjadi beberapa jenis,
yaitu :
·
Silver ware/cutlery
adalah alat-alat sejenis pisau yang digunakan untuk kepentingan potong
memotong. Silver ware terbuat dari bahan stainless steel atau bahan
perak,bentuknya berupa garpu,sendok makan dan pisau.
·
China ware adalah
peralatan pecah belah yang terbuat dari keramik, porselin atau tembikar dan
untuk keperluan operasional restoran. Pada suatu restoran digunakan satu model
china ware saja, tapi tidak tertutup kemungkinan sebuah restoran menggu
nakan beberapa china ware.Alat ini berupa piring (plate), cangkir (cup &
saucer).
·
Glass ware adalah
peralatan restoran yang digunakan untuk minum dan terbuat dari bahan jenis
kaca. Adapun jenisnnya adalah seperti champagne, wine glass,high ball
glass,water goblet.
4 . Linen
Meja Makan
Macam-macam linen meja makan adalah :
·
Moulton/silincer.
Fungsinya untuk :
Ø Agar permukaan meja ti dak rusak
akibat hidangan yang disajikan dalam keadaan panas.
Ø Meredam bunyi yang
timbul akibat terbenturnya alat makan dengan permukaan meja
Ø Agar permukaan meja
terhindar dari noda akibat dari saus yang tumpah.
·
Place Mats, adalah
berfungsi sebagai pengganti table cloth tetapi adakalanya dipergunakan sebagai
alas table set-up
·
Table Cloth
·
Guest napkin yang
berfungsi sebagai pembersih mulut
·
Skirting biasanya
dipergunakan pada buffet table sebagai penutup meja samping
·
Cleaning towels dan
glass towel
b. Klasifikasi
Pada dasarnya sebuah restoran dalam hotel dapat dikelompok kan dalam tiga
bagian besar yaitu :
a.
Formal Dining Room
Merupakan high class restoran dalam sebuah hotel.Restoran jenis ini
berfungsi sebagai ruang makan utama atau dengan bentuk restoran yang serba
mewah atau eksklusif. Kapasitasnya cukup besar dengan perlengkapan dan
fasilitas serta harga makanan dan minuman cukup mahal. Tamu-tamu yang
datang ke restoran ini mengenakan pakaian lengkap sedangkan pelayanan
diberikan secara formal. Contoh formal dining room adalah dining room, supper
club dan grillroom.
b.
Informal Dining
Room
Kelompok restoran yang sifatnya tidak formal atau resmi seperti coffee
shop,cocktail lounge,pool snack bar dan room service. Dimana pelayanannya serba
cepat dan praktis.
c.
Speciality/thypical
Restoran
Restoran yang mengkhususkan diri menjual makanan spesifik ataupun makanan
tradisional dari suatu etnis atau daerah tertentu. Harga makanan yang
disediakan mahal dan pelayanan diselaraskan dengan ciri sajiannya.
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Restoran
Pengertian
Pelayanan pada dasarnya sulit unt uk didefinisikan secara baku dan
akurat disebabkan sifat-sifat pelayanan antara lain :
Pelayanan tidak bisa
diukur
Pelayanan memiliki sifat intangible atau tidak berwujud dan oleh sebab itu
tidak dapat diukur,diraba tetapi hanya bisa dirasakan oleh penerima layanan.
Pelayanan lebih bersifat
emosional dari rasional
Oleh karena pelayanan bersifat intangible dan hanya dapat dirasakan maka
pelayanan lebih bersifat emosional, biasanya tidak dinyatakan secara realitis
melainkan cendrung dilebih-lebihkan atau dikurangi tergantung suasana perasaan
ketika memberikan penilaian tersebut.
Bobot layanan bergantung
kepada harapan penerima
Pelayanan yang berbobot adalah pelayanan yang selalu komple-menter dengan
harapan penerima layanan dapat menimbulkan bahwa layanan yang
diberikan kurang memiliki bobot.
Pelayanan dapat dijual
tetapi tidak bisa dimiliki,
Dimana tamu yang membeli layanan tidak dapat membawa pulang layanan itu
selain dari pada kesan dan pengalamannya.
Pelayanan tidak dapat
dibuat sampelnya
Untuk memperoleh pelayanan seorang penerima layanan harus datang mendapatkan
yang memberi pelayanan tersebut.
Dari berbagai karakteristik/sifat pelayanan tersebut maka
pengertian pelayaanan dapat ditarik kesimpulan pada dua sisi yang berbeda,
yakni sisi penerima pelayanan dan sisi pemberi pemberi layanan. Dan dari sisi
pemberi layanan. Jika di tinjau dari penerima layanan maka pengertian
pelayanan adalah, rasa puas (menyenangkan) atau rasa kecewa (tidak
menyenangkan) yang dialami pada waktu memperoleh dan mendapatkan sesuatu dari
orang yang memberikan pelayanan tersebut, sedangkan ditinjau dari sisi
pemberian pelayanan (pramusaji) dan unsur pelaksana tata hidangan maka
pelayanan akan berarti sebagai aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan seseorang dalam hal ini adalah oarang yang dilayani.
faktor- faktor yang menimbulkan Pelayanan.
Secara fiosofis timbulnya pelayanan disebabkan adanya masyarakat sebagaiamana
diketahui bahwa keberadaan manusia bukan sekedar sebagai individu saja
melainkan juga sebagai makhluk sosial. Dalam kondisinya sebagai makhluk sosial,
manusia hidup saling tolong menolong, saling mempengaruhi hak dan kewajiban,
saling memenuhi kebutuhan atau dengan perkataan lain timbullah pelayanan. Bila
ditinjau secara mendalam timbulnya pelayanan dikarenakan adanya faktor
yang bersifat ideal serta faktor yang bersifat material.
a) Faktor yang bersifat
Ideal, dalam hal ini dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu :
v Adanya rasa cinta dan
kasih sayang
Dengan adanya rasa cinta
dan kasih sayang manusia senantiasa bersedia untuk mengorbankan apa saja sesuai
dengan kemampuannya dan ini biasanya diwujudkan menjadi layanan dan
pengorbanan
v Adanya keyakinan untuk
saling tolong menolong.
Rasa tolong menolong
sudah merupakan gerak naluri yang sudah melekat
pada diri manusia
sedangkan perwujudan sikap tolong menolong itu pada dasarnya merupakan
aktivitas pelayanan.
v Adanya keyakinan bahwa
berbuat baik kepada orang lain adalah salah satu bentuk kebajikan (amal saleh).
Seperti halnya tolong
menolong berbuat baik juga merupakan gerak naluri manusia namun agak berbeda
proses penampilannya. Di dalam tolong menolong inisiatif timbul dari orang yang
berkepentingan, proses demikian juga disebut pelayanan.
b) Faktor yang bersifat
material.
Pelayanan yang timbul karena adanya faktor yang bersifat material ada dalam
organisasi atau perusahaan. Dalam bentuk kebijakan, sistem dan prosedur
serta aturan-aturan yang mengikat sehingga menimbulkan adanya hak dan
kewajiban perwujudan . Perwujudan hak dan kewajiban sebagai
peraturan yang mengikat di dalam perusahaan mengandung pengertian bahwa
setiap orang mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan.
Tekhnik Penyajian
Setiap restoran biasanya sudah menentukan sebelumnya tata cara penyajian
yang dikehendaki untuk diterapkan pada restorannya. Ada beberapa
bentuk/style penyajian yang dapat dipilih sebagai ciri pelayanan di sebuah
restoran. Dasar-dasar untuk menentukan model layanan yang
didasarkan beberapa patokan, antara lain :
a.
Kelompok tamu
yangdiharapkan akan datang ke restoran, baik kelompok kebangsaannya maupun dari profesi
ataupun status sosial nya.
b.
Berdasarkan makanan yang
dijual serta harga yang akan ditetapkan
c.
Berdasarkan spesifikasi
restoran yang diopearsikan.
Restoran yang menyajikan
makanan internasional seperti restoran yang dioperasikan di hotel perlu
menyelaraskan sajiannya dengan alat-alat serta ciri pelayanan dari makanan
tersebut. Secara umum sistematika pelayanan di sebuah restoran dapat dibedakan
dalam empat katagori penyajian :
A. Table Service
Adalah sebuah sistem penyajian pelayanan makanan di atas meja. Dalam hal
ini makanan dan minuman disajikan oleh waiter/ess , dalam penyajian table
service ini dapat dibagikan lagi empat jenis yaitu :
1. American
Service.
Sistem pelayanan yang bersifat sederhana, tidak resmi serta cepat.
Umumnya dalam pemorsian makanan dilakukan di dapur, jenis pelayanan ini disebut
juga dengan ready plate service atau quick service. Penggunaannya diterapkan di
coffee shop,cafetaria dan sebagainya.
2. English
Service.
English service atau family style service yaitu sistem pelayanan di
mana makanan datang dari dapur, diletakkan diatas platter yang besar dan
dioparasikan dari tamu yang satu ke tamu yang lainnya. Atau platter itu
di diletakkan ditengah- tengah meja dan tamu mengambil sendiri makanan
tersebut.
3. Russian Service.
Cara pelayanan ini dinamakan dengan cara Russia dan disebut juga dengan
Platter Service atau Service Ala Russia. Ciri-ciri pelayanan ini adalah dengan
menggunakan platter (lodor) dan makanan yang dibawa dalam platter tersebut
dipindahkan ke dalam piring tamu dengan menggunakan sepasang sendok dan garpu
service yang disebut dengan Clamp. Pramusaji yang melaksanakannya
harus mahir dan trampil di dalam menggunakan cara pelayanan ini. Cara pelayanan
kita dapatkan pada restoran utama,seperti Grill Room, Dining Room, Supper Restauran
dan jamuan-jamuan yang bersifat resmi.
4. French
Service.
Istilah lain dari French Service ini adalah Gueridon Service atau Silver
Service yang bersifat resmi. Ciri-ciri pelayanan ini adalah dilaksanakan oleh
dua orang pramusaji yang bertugas sebagai Chef de Rang (captain) dan Commis de
Rang (waiter) serta menggunakan alat bantu, yakni gueridon atau meja/kereta
dorong.
B.
Counter Service
Counter service merupakan suatu pelayanan, dimana tamu yang datang langsung
duduk di counter. Apabila makanan dan minuman yang dipesannya sudah siap maka
akan disajikan kepada tamu tersebut di atas counter. Yang dimaksud dengan
counter adalah meja panjang yang membatasi ruangan restoran dengan ruang
dapur.
C.
Self
Service.
Self service dapat juga disebut dengan Buffet Service, yaitu satu sistem
pelayanan yang diberikan kepada tamu-tamunya yang dapat mengambil lansung
makanan yang diinginkannya yang telah tersedia di meja buffet, sedangkan untuk
minuman panas biasanya disajikan oleh pelayanan atau pramusaji.
D. Carry Out
Service
Carry out service ( Take out service) merupakan satu sistem pelaya nan makanan
dimana tamu datang untuk membeli makanan yang telah siap atau disipakan
terlebih dahulu, kemudian dibungkus dalam kotak dan di bawa oleh si pembeli
untuk dimakan di luar restouran. Jadi tamu tidak makan di tempat atau dalam
ruang restoran , karena itu tamu ini tidak perlu dilayani oleh petugas
pramusaji .
Pengawasan Operasional
Dalam suatu organisasi operasional hotel besar maupun hotel kecil, fungsi
pengawasan mutlak diperlukan/diselengarakan oleh semua orang yang menduduki
jabatan manajerial, mulai dari top management hingga lower management yang
secara langsung mengendalikan kegiatan-kegiatan tehnis yang diselenggarakan
oleh semua pelaksana operasional.
Adapun difinisi pengawasan itu adalah merupakan proses pengamatan dari
seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa smua pekerjaan yang
sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan
sebelumnya. Untuk mendapatkan sistem pengawasan yang efektif, setiap personil
yang ada khususnya bawahan (sub ordinat) harus menyadari akan pentingnya fungsi
pengawasan sebagai alat bantu untuk melakukan perbaikan dan pengembangan
ke arah masa depan yang lebih baik. Oleh sebab itu mereka melaksanakan
tugasnya dengan sebaik-baiknya, serta berupaya mencapai hasil yang
ditentukan oleh manajemen dengan penuh tanggung jawab.
Di dalam restoran fungsi penga
wasan juga mutlak diselenggarakan, karena selain
sebagai alat bantu untuk melakukan perbaikan-perbaikan pada restorannya,fungsi
pengawasan ini juga dapat menunjang kelancaran operasional dalam memberikan
pelayanan kepada tamu-tamunya dengan demikian kelansungan usaha restoran
tersebuit dapat berjalan lancar. Pengawasan ini dapat dilakukan langsung
oleh restorant manager, yang dibantu oleh seorang wakilnya yaitu Assistant
Restaurant Manager. Di bawah assistant restorant manager terdapat Head Waiter yang
bertugas mengelola operasional restaurant secara lansung sementara itu untuk
mengkoordinirkegiatan pelayanan pada seksi-seksi penjualan dan pelayanan
dilaksanakan seorsng Captain masing-masing captain mempeunyai beberapa
Waiter/ess yang bertugas memberikan pelayanan langsung kepada tamu sedangkan
fungsi atau jabatan Busboy/girl merupakan pembantu para pramusaji (waiter/ess)
untuk mempersiapkan pelayanan kepada tamu.
BAB
III
PENUTUP
Demikianlah uraian yang dilakukan dalam kerangka analisis
tugas dan tanggung jawab bagian F&B Service. Sebagai kesimpulan dari
penjelasan bab – bab sebelumnya bahwa koordinasi kerja dalam setiap section
terutama pada bagian Restaurant perlu ditingkankan agar pelayan kepada
pelanggan sangat memuaskan dan kinerja direstaurant tersebut dapat dilihat oleh
pelanggan sebagai kinerja yang baik dan dapat memuaskan pelanggan.
Hubungan dengan pelanggan juga harus benar – benar dijaga, agar tidak
menimbulkan kesan yang negatif atau terjadi complain karena dapat mempengaruhi
kinerja karyawan. Ada hubungan yang baik antara karyawan dan pelanggan sehingga
menciptakan kepuasan bagi pelanggan.
Berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya, bagian f&b service mempunyai
pengaruh yang sangat besar dalam mendukung operasional pelayanan suatu
restauran pada pelanggan. Jika kita lihat dari pelayanan restaurant, keberadaan
staf – staf ini adalah suatu hal yang sangat penting. Dengan adanya staf – staf
ini maka pekerjaan di Restaurant dapat dibagi – bagi sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing – masing, sehingga semua pekerjaan dapat diselesaikan
dengan tepat dan pelaksanan tugas itu sendiri menjadi lebih efektif, jadi
kinerja staf/karyawan dapat terlihat dan sangat berpengaruh pada tingkan kepuasan
pelanggan pada restaurant tersebut.
Disamping itu hal yang perlu diperhatikan juga adalah karyawan yang harus
mengikuti Job Descripton yang ada pada restaurant yang telah ditetapkan.
Kerjasama antar karyawan hendaknya dapat ditingkatkan agar dapat memperlancar
proses operasional di dalam restaurant. Perlengkapan restaurant, perlengkapan
meja makan (table accessories), peralatan makan (equipment) dan
linen-linen yang digunakan untuk kelancaran kinerja restaurant sebaiknya
ditingkatkan dan diperbaiki agar tidak mengganggu kelancaran operasional dalam
bagian restaurant. Sebab hal tersebut merupakan sarana pokok untuk menyediakan
pesanan tamu agar tepat waktu dan pelanggan dapat menilai bahwa pelayanaan di
restaurant tersebut sangat baik dan memuaskan.