bagi anda yang hobi menulis tentu
sangat mudah. Tapi bagi orang yang tidak hobi namun diharuskan menulis cerpen
karena tugas sekolah pastinya sangat susah. Bingung menentukan apa yang mau
ditulis bahkan yang lebih membingungkan adalah bagaimana cara menuliskannya
supaya cerpen itu menarik dan enak untuk di baca. Berikut ini akan kita bahas
mengenai cara menulis atau membuat cerpen. Namun sebelum memulai kenalilah
terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan cerpen. Cerpen adalah cerita pendek
yang terdiri dari alur, plot dan pesan.
Umumnya cerpen tidak terlalu panjang
sedikitnya memiliki 1000 kata atau 7000 karakter/huruf. Setelah anda mengerti
apa yang di maksud dengan cerpen kita bisa menuju ke langkah selanjutnya
sebagai berikut:
1. Menyiapkan ide cerita
2. Membuat judul cerita
3. Menulis paragraf pembuka
4. Membuat alur dan plot dari cerita
tersebut
5. Membuat paragraf penutup
6. Mengoreksi ejaan, mengedit
tulisan dan membaca ulang cerpen agar sesuai dengan yang diharapkan.
Cara Menulis atau Membuat Cerpen
(Cerita Pendek) untuk pemula adalah dengan
menyiapkan ide cerita yang sederhana. Bisa tentang keseharian, pengalaman
pribadi atau keindahan alam, konflik keluarga dan percintaan. Banyak sekali ide
yang bisa kita tuangkan. Dalam penulisan cerpen ini sebaiknya kita menggunakan
gaya bahasa kita sendiri sehingga ada ciri dan kekhasan dari cerpen tersebut.
Jangan pernah takut untuk memulai dan mencoba. Karena menulis adalah hal yang
sangat menyenangkan. Kita bisa menceritakan apa saja dalam bentuk tulisan,
tidak perlu memakai gaya bahasa puitis atau baku. Gaya bahasa sehari – hari
juga bisa kita pakai sehingga cerpen kita terasa lebih hidup dan nyata.
Berikut ini anda bisa melihat contoh cerpennya :
KARENA AKU MENCINTAIMU
Enam tahun sudah kita bersahabat.
Bukanlah waktu yang singkat untuk saling memahami satu sama lain. Kau paling
tahu siapa aku begitu juga sebaliknya. Namun engkau semakin jauh berbeda
sekarang, jarang ketemu dan susah di hubungi. Aku mencarimu ke sana ke mari
Dion. Semua tempat tongkrongan kita sudah ku datangi namun kau tidak ada di
sana. Di rumah mu apalagi. Dan sepertinya keluargamu pun tidak tahu
atau….menutupinya dariku. Aah …aku tak mau berandai – andai. Tempat terakhir
yang harus aku datangi adalah warung pak man. Tempat favorite kau dan aku saat
sedang galau, karena suasananya cukup mendukung untuk menyendiri. Aku
bergegas menaiki motor ku dan menuju ke sana. Dan betul saja, ku dapati
Dion lagi duduk diam memandangi gelas di depannya. Aku memangilnya dengan
lantang, Dioon….akhirnya kutemukan juga. Dion kaget dan sepertinya tidak
mengharapkan kedatanganku. Hal yang tidak pernah di lakukan Dion sebelumnya dan
aku bertanya – tanya. Memandang Dion yang lesu dan tanpa gairah membuatku
semakin bingung. Aku bertanya lirih, Dion…kamu kenapa? Ada apa? Apa yang
terjadi? Kenapa kau menghindar dariku? Dion menatapku dengan lembut. Tatapannya
membuat ku semakin bertanya – Tanya. Ada apa dengan Dionku? Tidak lama kemudian
Dion memegang tanganku dengan lembut dan berkata, Vera…sepertinya aku tidak
bisa lagi menjadi sahabatmu. Aku terperangah dan amarahku naik. Apa maksud dari
perkataanmu Dion? Aku salah apa ke kamu? Apakah aku tidak pantas menjadi
sahabatmu? Dion kembali terdiam dan sepertinya susah sekali untuk bicara. Dia
menghela nafas dan akhirnya berkata, aku tidak bisa lagi menjadi sahabatmu
ver….karena aku mencintaimu.