Contoh Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
Kalimat adalah unit terkecil dari sebuah bahasa dalam bentuk lisan maupun tulisan yang bertujuan untuk mengungkapkan suatu pemikiran yang utuh. Dalam Bahasa Indonesia, kalimat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan jumlah klausanya, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari unsur Subjek dan Predikat saja. Namun kalimat tunggal bisa juga diikuti dengan objek dan keterangan. Berdasarkan jenis predikatnya, kalimat tunggal terdiri dari beberapa jenis yaitu:
A. Kalimat Nominal
Kalimat tunggal nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.
Contoh:
Ayahnya guru di SMA.
S p K
Kakaknya pemain bola.
S P
B. Kalimat Verbal
Kalimat tunggal verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.
Contoh:
Budi tidur di kelas.
S P K
Shinta menangis semalaman
S P K
C. Kalimat Adjektival
Kalimat ini memiliki Predikat yang berupa kata sifat.
Contoh:
Ayahnya baik
S P
Rumahnya sangat besar
S P
D. Kalimat Numeral
Kalimat tunggal numeral memiliki predikat berupa kata bilangan.
Contoh:
Yang datang 10 orang
S P
Bukunya hanya 2 buah
S P
E. Kalimat Preposisional
Kalimat ini predikatnya berupa kata depan atau preposisioanal.
Contoh:
Ibunya dari Jawa Barat
S P
Budi di dalam kamarnya
S P
Perluasan Kalimat Tunggal
Perluasan kalimat tunggal bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
1. Menambahkan unsur baru seperti keterangan atau pelengkap.
Contoh:
Pemburu membakar hutan kemarin malam
S P O K
Kalimat tersebut mengalami perluasan dengan ditambahkan keterangan waktu kemarin malam.
2. Memperluas unsur-unsur yang ada seperti subjek dan predikat.
Contoh:
Paman yang tinggal di Bandung akan datang
S P
Kalimat tersebut mengalami perluasan pada unsur subjek.
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki 2 klausa atau lebih yang digabungkan kedalam satu kalimat dengan menggunakan Konjungsi atau kata penghubung.
Kalimat majemuk digolongkan menjadi 3 jenis kalimat yaitu kalimat majemuk setara, bertingkat, dan campuran.
A. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang memiliki 2 klausa yang sejajar atau sederajat. Kalimat ini biasanya dihubungkan dengan konjungsi berupa dan, lalu, kemudian, tetapi, atau, bahkan.
Ayah membaca Koran dan ibu menonton televisi.
Klausa1= Ayah membaca ; Klausa 2= Ibu menonton televisi
Contoh:
Budi pergi ke sekolah sedangkan Andi tinggal di rumah.
Budi anak yang pintar, tetapi kakaknya lebih pintar.
Angga tidak lulus ujian, karena dia tidak belajar.
Budi anak yang pintar, bahkan gurunya pun mengakuinya.
Setelah membersihkan pekarangan rumah, kemudian dia membakar sampah.
B. Kalimat Majemuk Bertingkat
A. Kalimat Nominal
Kalimat tunggal nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.
Contoh:
Ayahnya guru di SMA.
S p K
Kakaknya pemain bola.
S P
B. Kalimat Verbal
Kalimat tunggal verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.
Contoh:
Budi tidur di kelas.
S P K
Shinta menangis semalaman
S P K
C. Kalimat Adjektival
Kalimat ini memiliki Predikat yang berupa kata sifat.
Contoh:
Ayahnya baik
S P
Rumahnya sangat besar
S P
D. Kalimat Numeral
Kalimat tunggal numeral memiliki predikat berupa kata bilangan.
Contoh:
Yang datang 10 orang
S P
Bukunya hanya 2 buah
S P
E. Kalimat Preposisional
Kalimat ini predikatnya berupa kata depan atau preposisioanal.
Contoh:
Ibunya dari Jawa Barat
S P
Budi di dalam kamarnya
S P
Perluasan Kalimat Tunggal
Perluasan kalimat tunggal bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
1. Menambahkan unsur baru seperti keterangan atau pelengkap.
Contoh:
Pemburu membakar hutan kemarin malam
S P O K
Kalimat tersebut mengalami perluasan dengan ditambahkan keterangan waktu kemarin malam.
2. Memperluas unsur-unsur yang ada seperti subjek dan predikat.
Contoh:
Paman yang tinggal di Bandung akan datang
S P
Kalimat tersebut mengalami perluasan pada unsur subjek.
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki 2 klausa atau lebih yang digabungkan kedalam satu kalimat dengan menggunakan Konjungsi atau kata penghubung.
Kalimat majemuk digolongkan menjadi 3 jenis kalimat yaitu kalimat majemuk setara, bertingkat, dan campuran.
A. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang memiliki 2 klausa yang sejajar atau sederajat. Kalimat ini biasanya dihubungkan dengan konjungsi berupa dan, lalu, kemudian, tetapi, atau, bahkan.
Ayah membaca Koran dan ibu menonton televisi.
Klausa1= Ayah membaca ; Klausa 2= Ibu menonton televisi
Contoh:
Budi pergi ke sekolah sedangkan Andi tinggal di rumah.
Budi anak yang pintar, tetapi kakaknya lebih pintar.
Angga tidak lulus ujian, karena dia tidak belajar.
Budi anak yang pintar, bahkan gurunya pun mengakuinya.
Setelah membersihkan pekarangan rumah, kemudian dia membakar sampah.
B. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk ini memiliki 2 klausa yang hubungannya tidak sejajar. Di dalam kaliamat ini terdapat klausa yang berkedudukan sebagai induk kalimat dan anak kalimat. konjungsi penghubung kalimat ini adalah jika, ketika, walaupun, bahwa, bagaikan, sebab, sehingga dan dengan.
Para petani pergi ke sawah sebelum matahari terbit
Induk kalimat= Para petani pergi ke sawah ; anak kalimat= matahari terbit
Contoh:
Aku sudah tertidur, ketika ayahku pulang.
Jika aku menjadi juara kelas, Ayah akan memberiku hadiah.
Walupun dia sangat kaya, hidupnya sederhana.
Wanita yang memakai baju merah itu temanku waktu waktu kecil.
Tingkah lakunya menunjukan bahwa dia anak yang nakal.
C. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat yang menghubungkan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Biasanya kalimat majemuk campuran memiliki klausa lebih dari 2.
Contoh:
Pekerjaan itu telah selesai ketika ayahku datang dan ibu sudah menyiapkan makan malam.
Induk kalimat= Pekerjaan itu telah selesai.
Anak kalimat= Ayah datang.
Anak kalimat= Ibu sudah menyiapkan makan malam.
Contoh:
Indonesia negara maritim, tetapi Indonesia menghadapi kendala serius dalam hal tekhnologi sehingga pemanfaatannya tidak optimal.
Semua temanku telah pulang, ketika aku datang padahal hari masih cerah.
Pamanku memberitahukan bahwa dia akan dataang dan aku sangat senang.
Ketika aku perampokan itu terjadi, aku sedang tertidur sedangkan ayahku tidak ada di rumah.
Para petani pergi ke sawah sebelum matahari terbit
Induk kalimat= Para petani pergi ke sawah ; anak kalimat= matahari terbit
Contoh:
Aku sudah tertidur, ketika ayahku pulang.
Jika aku menjadi juara kelas, Ayah akan memberiku hadiah.
Walupun dia sangat kaya, hidupnya sederhana.
Wanita yang memakai baju merah itu temanku waktu waktu kecil.
Tingkah lakunya menunjukan bahwa dia anak yang nakal.
C. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat yang menghubungkan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Biasanya kalimat majemuk campuran memiliki klausa lebih dari 2.
Contoh:
Pekerjaan itu telah selesai ketika ayahku datang dan ibu sudah menyiapkan makan malam.
Induk kalimat= Pekerjaan itu telah selesai.
Anak kalimat= Ayah datang.
Anak kalimat= Ibu sudah menyiapkan makan malam.
Contoh:
Indonesia negara maritim, tetapi Indonesia menghadapi kendala serius dalam hal tekhnologi sehingga pemanfaatannya tidak optimal.
Semua temanku telah pulang, ketika aku datang padahal hari masih cerah.
Pamanku memberitahukan bahwa dia akan dataang dan aku sangat senang.
Ketika aku perampokan itu terjadi, aku sedang tertidur sedangkan ayahku tidak ada di rumah.
Sumber : http://www.kelasindonesia.com/2015/02/contoh-kalimat-tunggal-dan-kalimat-majemuk-beserta-penjelasan-lengkap.html